Wow.. apa iya di tempat ini ada sekolah menengah??
itulah kalimat pertama yang muncul dari mulut saya saat menginjakkan kaki pertama kali di Desa Canggal.
Canggal
Suatu desa yang berjarak 6-7 km dari puncak gunung Sindoro yang katanya baru saja menggeliat itu.
Bagaimana bisa sekolah menengah dibangun di sini.
Pemandangan indah, ramah, anak-anak yang lugu pastinya. tapi jalannya... wow.. luar biasa menantang.
PPDB
penerimaan peserta didik baru yang biasanya diwarnai seleksi dan rebutan dari calom siswa yang ingin masuk ke SMP ternyata berbeda jauh saat saya membuka loket pendaftaran di SMP N 2 Candiroto Satu Atap.
Hari 1 - 15 pendaftar. cukup banyak menurutku.
Hari 2 - 4 pendaftar. ternyata susah juga mencari murid.
ditunggu samapai satu minggu murid tetap 19.
Apa iya suatu SMP muridnya cuma 19? Ternyata, menyekolahkan anak bagi masyarakat Desa Canngal merupakan suatu hal yang "tidak menguntungkan".
Akhirnya kami door to door.
Guru: "bu, kalau anaknya tidak sekolah itu eman-eman, anaknya pinter lho.. kalu sekolah sering jadi pemimpin upacara.. nanti kalau tidak sekolah keburu dilamar kan kasihan.."
orang tua: "ya kalau dilamar malah untung to bu... orang tuanya lega.."
Guru: "???"
to be continued...